GALAU
Tutur katamu
membuatku
Terkadang
seperti Siti Jenar
yang jadab
lupa akan dirinya
Rona wajahmu
membuatku
merasa
seperti Jalaluddin ar Rumi
yang Lupa
akan segala
ketika
bermusik, berputar dan menari
tiada lelah
Gemulai tingkahmu
juga
merontaku
untuk bertingkah
layaknya
amrul Qois si majnun
mendamba
Layla
Syairku tiada
pasti, seketika berubah picisan
terkadang tak
berbait
tiada rima
yang indah
bahkan berushlub tanpa sintaksis
Aku tak ingin
seperti pungguk
mendamba
purnama hanya terduduk
dipasung rindu
nan bertajuk
sepi sendiri
kian terpuruk
Oh angin…
teriakkanlah
galauku padanya
hingga ia
merasa jua
betapa di
sini daku mendamba
secercah
bias-bias cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar